Minggu, 12 Juni 2016

Manusia dan Harapan

Nama                             : FADHLUL HANIF
Kelas                             : 1TA05                     
NPM                              : 12315347
Tugas Ilmu Budaya Dasar



1.      Pengertian harapan
Menurut saya, Harapan adalah sesuatu yang diinginkan bahkan diimpikan untuk menjadi kenyataan  yang baik dan sesuai dengan yang diinginkan.

Menurut referensi lain, Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.

2.      Persamaan harapan dann cita – cita
Menurut saya, harapan adalah sesuatu hal yang dinginkan dan bahkan diimpikan untuk menjadi kenyataan , cita – cita pun juga sesuatu hal yang sangat diingikan dan orang yang memiliki cita- cita pasti berharap agar cita - cita nya itu menjadi kenyataan dimasa depan.
Jadi kesamaan dari harapan dan cita – cita adalah sama – sama hal yang sangat diinginkan dan berharap agar terwujud dimasa depan.

3.      Contoh harapan
Contoh dari harapan yakni:
a.       Seseorang mahasiswa laki – laki menyukai seorang gadis cantik dan juga merupakan mahasiswi dikampus tempat laki – laki ini kuliah, namun sang gadis banyak sekali yang menyukainya. Sang mahasiswa laki – laki tadi berharap agar suatu saat nanti sang gadis lebih memilih menjadi pacarnya dibandingkan menjadi pacar laki – laki lain.
b.      Seluruh siswa siswi di sekolah menengah atas akan menghadapi ujian kenaikan kelas, dan semua siswa siswi berharap agar mendapat nilai bagus pada ujian kenaikan kelasnya.

4.      Pengertian doa
DOA (DU’A) adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT. Akan tetapi bukan berarti hanya orang-orang yang sedang ditimpa musibah saja yang layak memanjatkan doa. Dalam keadaan segar-bugar dan tidak kekurangan suatu apa pun, sebagai manusia, kiranya kita layak berdoa. Setidaknya berdoalah memohon perkenan Allah SWT untuk mengampuni segala dosa-dosa, baik yang kita segaja maupun tidak. Juga meminta tetap diberi kekuatan iman dan kesehatan agar dapat melaksanakan segala perintah-Nya. Lalu memohon perlindungan-Nya dari gangguan setan dan hawa nafsu kita sendiri supaya tidak terjerembab dalam jurang maksiat.

5.      Macam – macam doa
Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.

6.      Contoh doa
Salah satu contoh dr doa adalah
1.      Seorang anak mendoakan agar orang tuanya panjang umur , sehat selalu ,dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah SWT.
2.      Seorang teman yang baik, mendoakan temannya yang bersikap buruk terhadapnya, dia mendoakan agar temannya yang bersikap buruk bias berubah menjadi baik terhadap dirinya.
3.      Seorang murid akan melaksanakan ujian nasional, maka dia berdoa kepada ALLAH SWT. Agar diberi ingatan yang tajam , agar bias mengerjakan ujian dengan baik , dan jujur.

7.      Pengertian kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri sendiri.
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

8.      Teori – teori kebenaran
Teori kebenaran menurut filsafat
1.      Teori Corespondence ® menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.

2.      Teori Consistency ® Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.

3.       Teori Pragmatisme ® Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.

4.      Kebenaran Religius ® Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.

9.      Usaha-usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhan
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar