Nama
: Fadhlul Hanif
Kelas
: 1TA05
NPM
: 12315347
Tugas Ilmu
Budaya Dasar
1. Pengertian
tangung jawab dan makna tanggung jawab
Menurut
kamus umum Bahasa Indonesia, tanggung jawab adalah, keadaan wajib menanggung
segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia
adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya
atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja
maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya
sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani
dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak
lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat
dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang
kepentingan pihak lain.
Dari sisi si
pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri
pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila
si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik
dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat. Apabila dikaji,
tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau
dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari
perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.
Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau
pihak lain
Sebagai
manusia yang mempunyai nilai dan harga diri (ciri-ciri manusia modern)
seseorang dituntut untuk memiliki rasa tanggungjawab akan apa yang telah
dilakukannya. Walaupun seseorang itu berada dalam masyarakat tradisional
(Gemeinschaft) dia dituntut untuk memiliki sebentuk tanggung jawab seperti
seorang kepala suku yang diharuskan untuk mengorganisir perluasan wilayah untuk
perburuan, mengkoordinasi warga dalam menghadapi kelompok lain, memimpin
perburuan dan sebagai ketua peradilan untuk menyelesaikan konflik antar
warganya menurut adat dan norma-norma kesukuannya.
2. Macam
– macam tanggung jawab
1. Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri
Tanggung
jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Dengan demikian bisa memeyahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya
sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia
juga pribadi.
Karena
merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan
sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan
angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak
luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
– Contoh
Apabila kita
berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku kita yang buruk, kita
harus menepati janji tersebut, karena dengan menepati janji tersebut berarti
kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
2. Tanggung Jawab terhadap Keluarg
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, isteri, ayah, ibu
anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut
nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan,
keselamatan dan kehidupan.
– Contoh :
Sebagai
kepala keluarga, seorang ayah harus bertanggung jawab kepada keluarganya untuk
memberi nafkah. Selain itu seorang ayah juga harus bertanggung jawab untuk
membimbing keluarganya.
3. Tanggung
Jawab terhadap Masyarakat
Pada
hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia
harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia
disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
– Contoh :
Seorang
ketua RT/RW harus bertanggung jawab kepada warganya. Apabila terjadi
perselisihan antar-warga, harus cepat ditangani dan jangan lepas tangan atas
kejadian yang terjadi dalam masyarakat
3. Pengabdian
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua
itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung
jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal
itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman
dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya
bantuan saja Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya
seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati.
Pada umumnya
mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran
moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak akan
berkeluarga. Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara
lain dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau
yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai.
Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti,
apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi
keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh
pegawai negri dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka
memperoleh cuti.
Pengabdian
dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi
kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana
pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya
yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai
contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan
besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya,
biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas
amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan
negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan atau tanda jasa dari negara
yang bersangkutan.
4. Macam
– macam pengabdian
Pengabdian terhadap Tuhan yang mahaesa :
Penyerahan
diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya
yang juga diikuti oleh pengorbanan.
Pengabdian kepada masyarakat
Ini timbul
karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan.
Pengabdian kepada raja
Suatu
penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang
melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi.
Pengabdian kepada negara
Timbul
karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian
(kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa.
Pengabdian kepada harta
Ini terjadi
karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan-
tindakannya semata- mata demi harta.
5. Contoh-contoh
pengabdian dalam kehidupan
Contoh
Pengabdian :
Seorang guru
di suatu desa terpencil harus menempuh perjalanan lebih dari 3 jam melewati
sungai dan bukit-bukit yang tidak mudah untuk mengemban tugasnya mengajar di
sebuah sekolah yang bahkan tidak memiliki banyak murid, namun guru itu tetap
mengajar meskipun harus melewati usaha yang berat dalam mencapai sekolah.
6. Pengtia Pengorbanan
Pengorbanan adalah pemberian yang
didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa
pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian
lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak
menunjuk kepada pemberian. Dalam pengadian selalu dituntut pengorbanan, tapi
belum tentu pengorbanan menuntut pengabdian.
7.
Macam – Macam Pengorbanan :
1. Pengorbanan
harta benda
2. Pengorbanan
pikiran
3. Pengorbanan
perasaan
4. Pengorbanan
tenaga
8.
Contoh Pengorbanan :
Contoh yang
paling sederhana dan paling sering kita rasakan adalah pengorbanan dari kedua
orang tua kita. Orang tua kita rela mengorbankan apapun untuk anaknya, termasuk
nyawa mereka sekalipun. Apapun yang mereka punya akan mereka berikan asal itu
bisa berguna bagi anaknya. Mereka bekerja banting tulang semata-mata hanya
untuk memenuhi kebutuhan anak – anaknya, agar anak – anaknya bisa tersenyum dan
bahagia. Rasa kasih sayang dan cinta yang mereka curahkan tak pernah ada
habisnya. Mereka melakukan semua itu agar anak nya tumbuh menjadi putra putri
yang bisa dibanggakan. Namun, kita sering lupa dan lalai akan betapa besarnya
pengorbanan kedua orang tua kita ini. Maka dari itu, sayangilah orang tua
kalian sebagaimana mereka menyayangi kita sejak kecil dan jangan sekali-kali
melupakan betapa besarnya pengorbanan mereka.
SUMBER :