Nama :
Fadhlul Hanif
Kelas : 1TA05
Npm : 12315347
PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasih.
Walaupun
cinta kasih mengandung arti hamper bersamaan, namun terdapat perbedaan juga
antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan
kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta
memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya
sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan
berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam
bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama
memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu,
yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan
contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya; bagaimana
seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati.
Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama
sekali suka rela yang dalam kasus ibu dan anak bayinya menunjukkan
penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian diri
sebagaimana adanya. Yag ke empat adalah pengenalan yang merupakan keinginan
untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan, suatu cinta dapat dibina
secara lebih baik.
Pengertian
tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W.Sarwono. Dikatakannya bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang
dimaksud dengan keterikatan padalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan
dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada
jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan
dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya. Makan minum
dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai
uang tanpa merasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya.
Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau
dibelai, rasa kangen kalu jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan
yang mengungkapkan rasa saying, dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar berikut yang menunjukkan segitiga cinta.
Selanjutnya
Dr. Sarlito W. Sarwona mengemukakan, bahwatidak semua unsur cinta itu sama
kuatnya. Kadang-kadang ada ketereikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau
kemesraan kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiataan yang amat kuat,
kecemburaannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau
hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman.
Misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban,
tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih
setia kepada hal-hal lain dari pada partnernya.
Cinta juga
dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman
dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang.
Selain
pengertian yang dikemukakan oleh sarlito, lain halnya pengertian cinta yang
dikemukakan oleh Dr, Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta
adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai
kekasihnya penuh gairah, lembut, dan kasih saying. Cinta adalah fitrah manusia
yang murni, yang tidak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu
dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan mulia,
suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mepergunakan cinta itu untuk mencapai
keinginannya yang suci dan mulia pula.
UNSUR-UNSUR CINTA
Cinta,
sebuah kata yang banyak sekali maknanya. Cinta adalah sebuah ungkapan rasa yang
ada di dalam hati setiap insan. Cinta dapat datang kapan saja, kepada siapa
saja dan di mana saja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cinta adalah rasa
sangat suka ataupun rasa sangat kasih atau risau karena khawatir. Rasa sangat
suka di sini adalah sebuah keadaan senang pada diri, bahagia akan sesuatu hal.
Sedangkan rasa sangat kasih yang berarti sangat menyayangi pada seseorang dan
menanggung rindu pada seseorang. Berbeda lagi dengan risau karena khawatir.
Risau karena khawatir timbul apabila seseorang yang saling mencintai tidak memberikan
kabar kepada pasangannya.
Cinta
adalah dasar dalam sebuah hubungan, apabila tidak ada cinta, hubungan itu akan
terasa hambar. Cinta ada karena adanya sebuah kelebihan pada diri seseorang
yang kita lihat yang belum tentu orang lain lihat seperti suatu kebiasaannya
dan tingkah lakunya. Cinta bisa juga berasal dari kebiasaan
menjalani sesuatu bersama-sama karena cinta datang kapan saja. Cinta dapat
berdampak baik pada yang merasakannya apabila ia bisa menyikapi dengan
bijaksana, namun apabila ia menyikapi dengan salah maka yang terjadi adalah
suatu rasa sakit yang timbul karena tidak sesuai dengan yang kita bayangkan.
Cinta
menurut Dr. Sarlito W. Sarwono memiliki 3 unsur:
1. Keterikatan
Adanya
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi
dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia.
2. Keintiman
Adanya
kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah
tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan
dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring
berdua.
3. Kemesraan
Adanya
rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak
bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Tidak
semua unsur cinta di atas sama kuatnya. Terkadang berbeda kadarnya.
Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat tetapi keintiman atau
kemesraannya kurang. Cinta seperti ini mengandung kesetiaan yang kuat dan kecemburuan
yang besar, sehingga yang akan timbul dalam hubungan itu adalah dingin atau
hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan oleh kemesraan dan
keintiman. Ada juga yang keintimannya sangat kuat tetapi keterikatan dan
kemesraannya kuat, sehingga yang terjadi adalah tidak
memprioritaskan kepentingan pasangannya dan itu biasanya menjadi permasalahan
awal menuju perpisahan dan lain sebagainya tergantung pasangan masing-masing.
UNSUR DALAM SEGITIGA CINTA
1)
Pertama, Intimasi. Intimasi adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal
hubungan tumbuh dengan baik, tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik
nol. Bila relasi dan komunikasi tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi
mati.
2)
Kedua, Passion atau gairah. Ini adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu.
Sisi gairah ini punya peranan penting bagi perkembangan fisiologis dan
keinginan yang kuat untuk bersatu dengan yang dicintai. Pada mulanya passion
bertumbuh cepat dan sangat kuat, sampai tidak lama kemudian passion ini jadi kebiasaan.
Passion punya segi motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang memikat anda
kepada seseorang. Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati. Sisi
negatifnya adalah jika hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik tadi
lama kelamaan memudar.
3)
Ketiga, sisi komitmen. Ini merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah
tekad untuk memelihara cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat
pertama kali bertemu dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling
mengenal satu dengan lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila
relasi melemah maka komitmen juga cenderung melemah.
TINGKATAN CINTA
Bicara cinta
(lagi) dan lagi, ah itu mungkin yang ada dalam pikiran anda, hehe. Benar memang
membicarakan cinta ini bak mengarungi lautan luas tak bertepi, entah kapan akan
usainya, entah kapan akan selesainya. Entah sudah berapa puluh ribu pujangga
yang menggoreskan penanya untuk membahas tentang cinta namun hingga saat ini
atau entah mungkin hingga tinta mengering belumlah selesai kita menggenapkan
bahasan perkara cinta.
Kita hidup
karena cinta, oleh cinta dan juga untuk yang kita cintai. Ya, kita tak bisa
lepas dari cinta dalam kehidupan sehari-hari. Kita senantiasa dan mesti bersama
dengan cinta. Yang menjadi persoalan adalah sudahkah benar kita menempatkan dan
memposisikan diri kita dalam mencintai sesuatu apakah itu cinta pada Allah,
Rasul, pasangan, keluarga ,harta atau bahkan pacar (yang satu ini semoga tidak
terjadi ya hehe).
Salah dalam
menempatkan dan memposisikan diri kita dalam mencintai tak hanya membuat kita
hanya galau didunia, banyak kecewa, namun juga berakibat bisa mengancam
kekokohan akidah kita.
Agar kita
sama-sama bisa selamat dan bijak dalam memahami cinta, dalam menempatkan dan
memposisikannya di hati kita, Seorang ulama abad ke-7 Ibnul Qayyim Al Jauzy
membagi 6 tingkatan cinta.
6 Tingkatan
cinta ini adalah urut-urutan mana yang harus kita cintai pertama kali, mana
yang menjadi prioritas dalam mencintai dari yang paling utama hingga yang
paling akhir. Adapun 6 tingkatan cinta tersebut adalah :
1. Tingkatan yang pertama adalah
tatayyum
Tatayyum adalah
tingkatan tertinggi dalam mencintai, ini hanya hak Allah semata. Ini adalah
cinta prioritas bahkan mencintai yang selain dari Allah adalah sebagai bukti
kita mencintai Allah SWT.
“Cintaku,
hanya untukmu seorang”
“Tiada yang
lain bisa mengisi hatiku selain dirimu”
“Aku tak
bisa hidup tanpamu”
“Diriku
tanpamu bagai malam tak berbintang”
Bagi mereka
yang melakoni aktivitas pacaran, tentu sudah tak asing dengan puji dan puja
terhadap pasangannya seperti“gombalan” diatas. Bahkan tak jurang juga
pasangan yang sudah menikahpun yang melakukan ini dengan pasangannya. Nah,
setelah mengetahui hal ini semoga kita semua paham dan mengerti kalau cinta
yang utama, pertama dan paling prioritas hanya untuk Allah SWT. Cinta-cinta
yang lain kepada makhluknya hanya sebagai bentuk mencintai Allah SWT.
2. Tingkatan yang kedua adalah ‘Isyk
‘Isyk adalah
cinta yang menjadi hak Rasulullah SAW, cinta kepada teladan kita, kepada
junjungan kita hingga menjadikan kita untuk selalu berusaha mengikuti apa yang
beliau lakukan, mengerjakan sunnah-sunnahnya, selalu bershalawat padanya.
“Katakanlah
jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi) maka Allah mencintai
kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian (Q.S : Ali imran 3)”
Kecintaan
kita kepada Rasulullah SAW adalah kecintaan yang Allah perintahkan. Semoga
dengan mengetahui hal ini kita menjadi lebih bangga lagi menjadi umat Rasulullah
SAW serta dengan bangga pula menjalankan serta menyerukan sunnah-sunnahnya.
3. Tingkatan ketiga adalah Syauq
Syauq adalah
cinta antara satu mukmin dengan mukmin lainnya namun lebih dekat secara
kekeluargaan. Seperti cinta ayah dan ibu kepada anaknya, cinta kakak kepada
adik, cinta antara suami kepada istrinya. Karena cinta ini jugalah manusia
saling berkembang meneruskan keturunannya.
4. Tingkatan keempat adalah shababah
Shababah adalah
cinta sesama muslim dalam lingkup yang lebih luas. Tidak saling mengenal, tidak
ada kedekatan secara darah, daerah, bahkan bangsa sekalipun namun dipersatukan
oleh satu kalimat tauhid “Laa ilaha illallah” .
Hubungan
yang didasari oleh ikatan cinta shababah inilah yang menguatkan kita sesama
muslim untuk bisa saling merasakan satu sama lain. Untuk saling menolong dan
membantu satu sama lain jika saudara kita terkena ancaman atau musibah.
5. Tingkatan kelima adalah ‘Ithf
(Simpati)
‘Ithf bicara
tentang sisi kemanusiaan, jadi pada tingkatan ini adalah bagaimana kita
bersimpati kepada sesama manusia tanpa melihat apapun suku, bangsa bahkan
agamanya sekalipun. Maka jika dia dalam kesulitan, maka alasan sesama manusia
cukup bagi kita untuk memberikan bantuan serta pertolongan padanya.
6. Tingkatan keenam adalah intifa
Intifa adalah
tingkatan terendah dalam tingkatan-tingkatan cinta, apa itu intifa?, cinta pada
keinginan pemanfaatan kepada harta benda. Cinta kepada harta benda atau dunia
inilah yang sering sekali menggelincirkan kita, sering menyesatkan kita,
membuat kita terlena dan terlupa akan cinta-cinta yang lebih utama dan jauh
lebih penting dari ini, bahkan dalam kondisi tertentu ada yang menempatkan
cinta ini pada tingkatan tertinggi melebih cintanya pada Allah SWT.
CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Ada yang
berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan ini. Disatu pihak lain dalam praktek kehidupan cinta
sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan
ajaran cinta kepada manusia. Dalam kehidupan manusia cinta menempakan diri
dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri.
Kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya. Atau
Allah dan Rasulnya berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab
suci al-Qur’an.
CINTA DIRI
Cinta diri
erat kaitanya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan
potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Diantara gejala yang menunjukan
kecintaan manusia terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginanya
dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan
hidup (QS,al-“Adiyat,100:8), Namun hedaknya cinta manusia pada dirinya tidak
lah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri
sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan
kepada mereka.
CINTA KEPADA
SESAMA MANUSIA
Agar manusia
dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainya,tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan
egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih
sayang pada orang-orang lain. Al-Qura’an juga menyeru kepada orang-orang yang
beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri.
Dalam serun itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar
tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
CINTA
SEKSUAL
Cinta erat
kaitanya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan
kasih sayang,keserasian, dan kerja sama anatar suami dan istri. Ia merupakan
faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
CINTA
KEBAPAKAN
Mengingat
bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya.
CINTA KEPADA
ALLAH
Puncak cinta
manusia yang paling bening, jernih dan spritual ialah cintanya kepada allah dan
kerinduanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat,pujian, dan doanya saja,cinta
yang iklas seorang manusia kepada allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan
pendorong yang mengarahkanya dalam kehidupanya dan menundukan semua bentuk
kecintaan lainya. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada sekelilingnya
mempunyai manifestasi dari tuhanya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan
spritualnya dan harapan kalbunya.
CINTA KEPADA
ROSUL
Cinta kepada
rosul yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki
peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena rosul merupakan ideal
sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,moral,maupun berbagi sifat luhur
lainya.
BENTUK-BENTUK CINTA
1. Eros, asal kata ini adalah dari dewa
mitologi Yunani, Eros, yang adalah dewa cinta. Eros adalah cinta manusia
semata, yg diinspirasi oleh sesuatu yang menarik dalam objeknya. Eros merupakan
cinta yang tumbuh dari seseorang kepada yang lain. Misalkan, Zen suka sama gw
karna gw cantik. hehe… misalkan lho, jangan sewot gituw ah. N faktor x lainnya
yg berhubungan dengan fisik sehingga menimbulkan gairah sex, seperti dalam
Inggrisnya “Erotic”.
2. Storge – Storge adalah ikatan
alami antara ibu dan anak, bapak, anak-anak, dan sodara. William Barclay
menyebutkan, “kita tidak bisa tidak mengasihi anak-anak dan sodara kita; darah
lebih kental daripada air” (N.T. Words, 1974).
3. Philia, setingkat lebih tinggi dari
eros, berhubungan kejiwa daripada tubuh. Ini adalah cinta antar sahabat.
Menyentuh kepribadian manusia—intelektual, emosi, dan kehendak, melibatkan
saling berbagi. Cinta yg timbuh dari perhatian dan kebersamaan. Ada sedikit
eros dalam philia. Kita memilih teman karena kesenangan yang bisa kita dapatkan
dari mereka. Ada kualitas pribadi dalam mereka yang kita hargai, kepintaran dan
ketertarikan budaya, dan ekspresi diri yang saling memuaskan.
Tingkatan
kasih yg paling tinggi adalah Agape. Ini adalah kasih Tuhan, kasih yg
tidak mencari kesenangan sendiri, tapi senang memberi tanpa menuntut balas.
Wah, hebat Jo… klo elo bisa sampe pada tingkat ini. Btw, apakah pada
semua pacar elo memberikan kasih agape? or emang elo slalu memberikan agape ke
semua orang?
Cinta…terdiri dari empat aspek,
yaitu: Love, trust, respect, and honest. Cinta tanpa adanya unsur
Kepercayaan, Penghargaan, dan Kejujuran adalah suatu ketimpangan.
Contohnya: apabila kita mencintai orangtua kita, namun kita tidak mempunyai
penghargaan terhadap mereka, masihkah hal tersebut bisa dikatakan Cinta?
Tentunya hanya akan menjadi hal yang sia-sia dan menyakitkan bukan…Ataupun saat
kita mencintai pasangan kita, apakah itu bisa dikatakan Cinta saat hubungan itu
tidak dilandasi oleh adanya rasa percaya dan kejujuran dari masing-masing
pihak?
Pengertian Cinta Kasih, Kasih Sayang, Kemesraan, dan Pemujaan
Pengertian Cinta dan Kasih
Cinta,
secara bahasa ialah rasa sangat kasih dan sayang, atau sangat tertarik hatinya.
Adapun dari segi bahasa, cinta adalah ungkapan perasaan jiwa, ekspresi hati dan
gejolak naluri yang menggelayuti hati seseorang terhadap kekasihnya.Sedangkan
menurut Kahlil Gibran, cinta ialah perasaan untuk dirinya sendiri. Cinta adalah
kekuatan manusia yang paling tinggi. Cinta adalah sumber segalanya, kita tidak
akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta.
Pada
dasarnya kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada
mahluknya, misalnya hewan, kita perhasikan begitu kasihnya kepada anaknya,
sehingga rela berkorban jika anaknya diganggu. Naluri inipun ada pada manusia,
dimulai dari kasih sayang orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya.
Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan –
hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, kerasukan, kedengkian dan lain –
lain.
·
Pengertian Kasih Sayang
Sayang
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan kasihan.Oleh
karena itu,kasih sayang diartikan sebagai cinta,kasih atau amat suka.Dengan
demikian,maka sayang memperkuat rasa kasih seseorang yang diwujudkan dalam
tindakan yang nyata,dan semua nya bersumber dari rasa cinta.
Menurut Erich
Fromm (1983 : 54 ) dalam bukunya Seni Mencintai yang
disebut cinta adalah sikap,suatu orientasi watak yang menentukan hubungan
pribadi dengan dunia keseluruhan,bukan menuju suatu “objek” cinta.Selanjutnya,ia
mengemukakan juga tentang adanya cinta persaudaraan,cinta keibuan,cinta
erotis,cinta diri sendiri,dan cinta terhadap Allah
Memelihara
Cinta Kasih dalam keseharian.
Bagaimana
cara kita agar dapat memiliki cinta kasih serta memelihara kita agar dapat
memiliki cinta kasih serta memeliharanya dalam kehidupan sehari – hari ?
1. Kita
harus menyadari bahwa setiap manusia di dalam lubuk hatinya telah memiliki
cinta kasih yang merupakan keberadaan Ilahi dalam dirinya.
2. dengan
cara mendekati hadirat Tuhan setiap hari, naik melalui doa, pujian, penyembahan
dan meditasi.
3. Cara
terbaik untuk memelihara cinta kasih adalah dengan memelihara, mengembangkan
hubungan pribadi yang sangat indah dengan Tuhan. Dengan tekun berdoa dan
bermeditasi, kita dapat bertumbuh dan berkembang secara spiritual dan mampu
mendengarkan suara Tuhan. Sebagai pemandu kita dalam setiap langkah kehidupan
·
Pengertian Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra juga dapat
diartikan sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan
dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat
erat kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
·
Pengertian Pemujaan
Pemujaan
adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan
dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada
agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada
leluhuradalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih
memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih
hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan
pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada
orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari
leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan
nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga,
serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
C.Belas
kasihan
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta
kepada orang tua, pria-wanita,cinta kepada Tuhan.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak.Manusia
mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.Masalahnya sanggupkah dia menggugah
potensi belas kasihanya itu.Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang
berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Dalam esai on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuaan tanpa
syarat.itu berarti,dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsure
pamrih.Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar dari lubuk hati yang
ikhlas.Kalau kita memberikan uang pada pengemis agar mendapatkan pujian,itu
berarti tidak ikhlas,berarti ada tujuan tertentu.Hal seperti itu banyak terjadi
dalam masyarakat.
Cara-cara menumpahkan belas kasihan
Dalam kehidupam banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita
menumpahkan belas kasihan.yang perlu kita kasihani antara lain: Yatim piatu,
orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar
tidak mampu bekerja.orang sakit dirumah sakit, orang cacat, masyarakat kita
yang hidup menderita dan sebagainya.Orang –orang itu umumnya menderita lahir
dan batin dan umumnya sedikit tangan yang menaruh belas kasihan.Berbagai macam
cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi,Ada
yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian,
makanan dan sebagainya.
Perbuatan atau menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia
mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Belas kasihan yang kita tumpahkan
benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas.
CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara
oran-orang yan sama-sama sebanding. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih
tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna.
Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif bukanuiversal. Pertama -
tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalamanyang
eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih
dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya
hanyalah sementara saja. Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu
terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi
sekali-kali ukan merupakan nafsu fisis belaka, untuk meredakan ketegagan yang
menyakitkan. Keinginan seksual degan udah dapat dicampuri oleh tiap-tiap
eprasaan yag mendalam, sedangkan cinta kasih merupakan satu diantaranya. Cinta
kasih dapat merangsang keinginan untukbersatu secara seksual. Daya tarik
seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan penyatuan.
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas
yangtidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan.
Sering kita jumpai seapsang orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa
merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta kasih mereka sebenarnya
merupakan egoism dua orang , mereka adalah dua orang yang saling menemukan
kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain
hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keitsertaan dengan semua aspek
kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih,
mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorag sungguh-sungguh mencintai dan
mengasihi dengan jiwanya yang sedalam dalamnya. Hal ini memang merupakan dasar
gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah
meiliki jodohnya sendiri. Dalam kebudayaan barat/zaman sekarang, gagasan itu
ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Ada pula orang yang memandang bahwa
factor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.
Denan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih
erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih
erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan. Oleh karena itu, gagasan
bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak
bersukses didalamnya, merupakan gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam
keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan
Sumber
:
http://djavadmanamank.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-cinta-kasihcinta-menurut_62.html